Hariku Harinya

Bertanya ku pada malam
Katanya ia sedang terlelap
Bertanya ku pada mentari
Katanya dia sedang tersenyum

Hidupnya seperti biasa
Hidupku luar biasa

Malamku penuh air mata
Pagiku penuh penyesalan
Siangku penuh keraguan
Soreku penuh renungan

Lalu terulang kembali esoknya
Lalu terulang kembali esoknya

Bertanya ku pada angin
Katanya ia sedang tertawa
Bertanya ku pada hujan
Katanya ia sedang berdamai

Hidupnya seperti biasa
Hidupku luar biasa

Malamku penuh air mata
Pagiku penuh penyesalan
Siangku penuh keraguan
Soreku penuh renungan

Benarkah diri ini butuh sosoknya?
Benarkah dirinya tak perlu sosokku?

Comments

Popular posts from this blog

Febuari

Dewasa?

Dialog adalah Solusi (Meja Makan)